Pemerintah telah menaikan BBM sebesar sekitar 24 %. Pemerintah telah memberikan penjelasan bahwa kenaikan ini telah diantisipasi dengan memberikan dana BLT terhadap petani atau rakyat yang berpenghasilan rendah. Mahasiswa memberikan reaksi dengan cara melakukan demo anti kenaikan BBM, demo ini diikuti oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Bahkan demo ini diikuti oleh maraknya penolakan terhadap pemberian BLT, dengan alasan BLT tidak menyelesaikan masalah, bahkan hanya menimbulkan persoalan baru, sebab data yang digunakan pemerintah tidak akurat, tidak mencerminkan keadilan dan menimbulkan korupsi . Petani kecil yang merupakan lapisan mayarakat terendah sangat m,erasakan dampak kenaikan BBM ini. Pendapatan Petani sekarang tidak pernah beranjak naik, bahkan mempunyai kecenderungan yang menurun. Untuk saat ini mereka mempunyai pendapatan Rp 15.000 per hari atau Rp 450.000,00 per bulan atau Rp 5.400.000 per tahun per keluarga atau sekitar Rp 1.080.000 per kapita per tahun atau sekitar 120 $ per paita per tahun. Bila pemerintah meningkatkan BBM sekitar 24 % maka akan terjadi penurun daya beli sebesar 24 % , bahkan lebih besar dari ini. Tentu saja akan menyengsarakan petani. Dengan demikian lapisan masyarakat akan menjadi lebih besar lagi. Ini berararti kebijakan pemerintah saat ini akan lebih menyengsarakan rakyat pada umumnya. Untuk itu saya menganjurkan agar para politisi dan rakyat banyak untuk tidak memilih SBY-JK pada pemilihan prtesiden yang akan datang